Front Line

Selasa, 16 Maret 2010

Tembang Street Punk Terbaik Versi Fleksibel Positif Rec.


Inilah 10 tembang street punk sepanjang masa. Bukan suatu penyesatan, usaha untuk mempropaganda, apalagi membuka forum perdebatan. Yang jelas, kesepuluh band ini adalah sejarah yang menakjubkan dalam linkup street punk. Memberi warna dan mengilhami. Jangan sampai terlewatkan untuk mendengar lagu-lagu mereka sebelum mendirikan rambut. Hehehehe!!!

Tacky Lazy Bastard – Gamelan Oink
We are Equal Until The End – A Global Threat
If  – Septictank
Never Surrender – The Sabotage
Swindle Revolution – Sexy Pig
When The Nature Shown Their Anger – Brigade of Bridge
100% Pogo Addiction – Street Voices
Massacre of Carnivore – Strain Force
Consume – Career Soldier
Riot – Casualties  

D.I.Y dan Polemik ala Koboi


Sejauh dan sedekat mata memandang, symbol tiga huruf (D.I.Y) merupakan momok pembatas. Kemunculannya pun memanipulasi sisi arogan dari sekelompok orang atau golongan. Tak ayal, D.I.Y (sebenarnya saya tidak suka dengan akronim ini, saya lebih suka menyebutnya dengan mandiri) meletupkan api-api friksi dalam atau antar ‘tongkrongan’ di ibukota dan juga di seantero Nusantara. Hmm, menarik bukan?

Oke, kita tengok apa saja indikatornya. Pertama, mungkin kawan-kawan sepakat bahwa filosofi kemandirian ala Barat ini terlalu dipaksakan. Ada yang terima ada yang tidak. “Kalau Anda mengaku sebagai komunitas underground, Anda harus D.I.Y dalam berkarya maupun gaya hidup. Anda harus menolak apapun bentuk infiltrasi dunia mainstream,” seperti itu kurang lebih.

Fenomena ini umumnya bereskalasi tinggi pada civitas musik punk dan hardcore. Apalagi kalau bukan mempertanyakan apakah Anda sebagai musisi main di acara bersokong atau bercampurtangan berikut ide yang diusung oleh civitas mainstream? Ditambah pula dengan berbagai regulasi melarang keras keberadaan jargon, symbol, logo dan atau memakan dana yang secara notabena digelontorkan oleh ‘industri besar’ kaki tangan kapitalisme.

Kedua, yang biasa disebut kontra populis. Yups, ini juga menjadi indicator mamanasnya eskalasi polemic dan perang urat syaraf. Siapa pun yang menyiarkan diri, duo, band atau komunitas ke media adalah pengkhianat. Tendesi dari kontra populis adalah menafikan segala wahana pemberitaan yang bersifat populis dan di konsumsi oleh orang-orang yang dianggap oleh mereka ‘di luar komunitas’.

Ketiga, meminimalisir ekploitasi komunitas. Dalam artian, tidak berusaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari apapun yang dihasilkan. Pangkal kemandirian memaktubkan pula kebersamaan yang berazas pada, setiap invidu berhak menikmati dan mengakses apapun yang dihasilkan oleh komunitas musik berstampel mandiri.

Ketiga indicator di atas meruipakan anti thesis dari generalitas yang sangat asimilatif dengan kapitalisme. Ketiganya merupakan dobrakan baru untuk mengatasi gap dan kesenjangan. Ketiganya digadang-gadang sebagai solusi atas stagnasi musik tanah air yang perihalnya diketahui ‘terjajah’. Sayang, ketiganya dipaksakan dan diadopsi secara represif. Tak ada kata menolak bahkan mencari benang merah. Padahal, ketiganya hanyalah thesis yang hingga kini masih belum bisa menggantikan kedigdayaan kapitalisme dalam dunia musik.

Ya, pada akhirnya kapitalisme manjadi kampiun dalam pergerakan musik underground. Musik dan apa-apa yang dihasilkan menjadi komoditi dan hajat hidup orang banyak. Kemandirian berubah menjadi ajang cari uang. Niscaya! Bahwa apa saja yang dibuat mengikuti arah mata uang. Pada akhirnya, ketiga indicator tersebut berubah menjadi jalan baru bagi kapitalisme bentuk baru. Tak ada yang bertahan. Tak ada pula yang mau menjadikan kemandirian sebagai kontrribusi dan wujud kreatifitas untuk seluruh umat manusia. Hingga sampailah perjalanan D.I.Y layaknya hidup seorang koboi. Tak ada peluru tanpa imbalan. Inilah era D.I.Y ala koboi.

NB : Diskusikan posting ini di tongkrongan Anda. Mudah-mudahan bermanfaat...

Senin, 15 Maret 2010

Strain Force - Massacre of Carnivore ( Unmixed )

STRAIN FORCE(please check and listen our songs) on MySpace Music - Free Streaming MP3s, Pictures & Music Downloads

Nih dia Noise HC dari Jakarta yang bakal mengguncang Nusantara. Nggak kalah sama penduhulu-pendahulunya semisal Final Attack dan sejenisanya. Mix metal distortion yang mereka buat cukup nendang sehingga munculah perpaduan yang bakal menjebol gendang telinga kalian. Nantikan album terbaru mereka dan jadikan pantat kalian berdarah karena serangan double pedal dari satrio piningit Kampung Kemang ini. Beware guys!!! Jangan sampai hati kalian berpaling ke lain genre yang menurunkan mental atau mengubah orientasi sexual kalian. Hahhhh!!!

Wolfgang Lotz - Espionage

Wolfgang Lotz on MySpace Music - Free Streaming MP3s, Pictures & Music Downloads.

This is a sample of Wolfgang Lotz single which contained on 'Let's Against Espionage' album.

Senin, 08 Maret 2010

ChikenXAss – Bapakku Binatang Buas (ep)

Coming soon!!! A mini album from the ChickenxAss (Trash Bullshit Hardcore). They’d playing critical of reflection lyric, noise music, anonymous with retard anger. Ho! It’s some shit and over their asshole, magnificent anger, and totally rush. Kill your idol like kill your dog. Burning of aces in your dignity. Arrrrgh!!! Beware of ChikenxAss…

Wolfgang Lotz (HC)


Cadas, dan mengguncang dada apabila mendengar musik mereka. Kiprah di atas panggung pun punya energi yang luar biasa. Band ini didirikan pada tahun 2008. Pertama mereka yang bertitle Let’s Against Espionage akan segera rilis dan menggoncang jagad underground tanah air, khususnya penyuka musik hardcore. Wolfgang Loyz digawangi oleh lima pemuda tampan. Ojost Jhan pada vocal mengingatkan kita akan band-band NYHC semisal Backfire dan Madball. Gayanya juga unik. Paling asik pogo sambil nyanyi baren apabila sang Ojost mengeluarkan dahak-dahak kotor dari kerongkongannya. Hati-hati! Dia bisa memecahkan gendang telingamu. Hah!!!

Tebo yang memainkan gitar ditemani oleh Avo. Duet gitar yang ciamik dengan sound kental ala Hardcore middle age. Pas untuk menyumpahi perempuan yang menyakiti hatimu! Satu lagi, Tebo dan Avo adalah pemakan bangkai yang siap membunuh mangsanya terlebih dahulu lewat noise gitar mereka. Beware!!!

Si pembetot bass, Hansen Gaduh adalah orang paling gaduh sedunia. Selain Wolfgang Lotz, Hansen berbuat kehaduhan serupa di ChickenxAss sebagai vokalis. Jadi, hati-hati. Hasrat birahi Hansen yang tinggi dapat membuat kamu terkulai dalam alunan musik Hardcore ala Wolfgang Lotz.

Terakhir, Wolfgang Lotz punya pemain drum yang ciamik sekaligus piawai dalam memainkan musik-musik bergenre keras. Merinding, variatif dan sangat tegas dalam menetukan birama. Tapi buka birama 1/4, 2/4 atau 4/4 seperti lagu kebangsaan dan lagu nasional. Yang jelas, doi memainkan dan menyukai musik yang lebih buruk dari Ungu.

Rabu, 03 Maret 2010

Cut Your Dick - Hot Buttered (Punk Rock)


Cut Your Dick
(Soft Rilis – 1 Februai 2010. Grand Rilis 30 Maret 2010)
Ssssst… Jangan lewatkan band punk rock dari Selatan Jakarta ini. Keren! Dijamin membuat kalian bergairah untuk pogo. Yups, 2007 adalah tahun berdirinya Cut Your Dick. Hmm, nama yang cukup unik. Kalau diartikan, ‘potong anu kamu’. Hah, ini band atau tukan sunat? Tapi lupakan. Yang penting mereka punya karakter dan visi yang jelas dalam bermusik. Mereka punya bukti nyata bro. Dengar aja dek album pertama mereka.

Oke, kita tengok aja langsung para personil Cut Your Dick. Seperti apa sih mereka dari dekat. Cut Your Dick dimotori oleh Fajar alias BW. Ini orang ngepunk banget. Tapi jangan salah, dibalik sikap dan penampilannya yang slengean, BW pria yang romantis lho. Baca aja lirik-lirik dalam album perdana Cut Your Dick, Hot Buttered. Cool man!!!. “Yeah, kami adalah punk rock yang punya taste,” kata BW sambil tertawa terbahak-bahak.


Wow, seperti apa sih taste yang dimaksud? “Kita nggak terlalu muluk-muluk. Nggak terlalu bicara tinggi. Intinya, kami hendak membuat sebuah album yang benar-benar dari diri kita sendiri. Tentang kehidupan dan apa yang kita rasakan sehari-hari, termasuk cinta,” ungkapnya. Rupanya, pria berbada kurus ini punya seribu kisah hidup. Dan cinta, dominan mempengaruhi pola pikir mahasiswa UPN ini. So, boleh dibilang pembetot bass ini orang yang realistis.

Bagaimana dengan Angki? Pemain gitar ini memang sehari-hari agak misterius. Bukan suka hal-hal horror lho. Misterius yang dimaksud adalah punya persepi dan cara pandang tersendiri terhadap hidup ini. Kalau dibilang cool, nggak salah. Tapi ada satu sisi yang membuat karakter bocah ini kuat. Si mahasiswa IISIP yang berkacamata ini punya keunikan dalam memainkan senar-senar gitar. “Buat gue yang penting easy listening, bisa diterima semua orang, bermanfaat bagi telinga yang mendengar dan menyentuh hati. Sedap!!!” katanya.
Wih, menyentuh hati. Apa maksudnya tuh? “Kuat dalam karakter musik dan memberikan kesan bagi pendengar. Baik itu alunan musiknya maupun bait-bait liriknya,” tegasnya. Memang sulit ya yang namanya musisi. Pakai harus bikin lagu yang menyentuh hati. Gimana kalau musik dan lirik Cut Your Dick menyentuh anu? Kayaknya lebih keren dari pada sekedar menyentuh hati tuh.

Terakhir pada vocal sekaligus gitar ada Reza. Doi satu kampus sama Angki. Kalau soal kehidupan kampus biasalah. Sama sama mahasiswa yang lain. Cowok ganteng yang satu ini punya keunikan tersendiri. Di samping olah vocal sambil bermain gitar yang apik, Reza adalah sosok periang yang punya segudang talenta. Punya pergaulan yang luas dan hobi nongkrong. Doi cepat akrab dengan siapapun. Asal, jangan pernah meremehkan doi ya. Bisa dibikin nasi kebuli ente. “Musik adalah bagian dari hidup. Dengan musik hidup apapun bisa terjadi. Termasuk jatuh cinta karena musik. Tapi yang jelas, gue banyak teman dan pelajaran hidup dari bermusik. So, keep rockin guys!” ujarnya sumringah. Sepertinya Reza akan menenggelamkan nama Billie Joe-nya Green Day.

O iya, Cut Your Dick terinfluence oleh band-band punk rock yang sudah kita kenal seperti Green Day, NOFX, The Vandal, The Queers dll. Tetap eksis Cut Your Dick. Jangan lupa untuk membeli dan mendengarkan album perdana mereka yang terdiri dari 14 lagu. Judulnya ‘Hot Buttered’ produksi Fleksibel Positif Records. Dijamin merinding bro.

Nama Band :
Cut Your Dick.
Personil :
Reza (guitar/vocal), BW (bass) Angki (guitar).
Album :
Hot Buttered.
Hits Single :
Otistaroad 78, Here I Am, Cement.
Genre :
Punk Rock (Skoink).
Berdiri :
Jakarta, 2007.